Jumat, 21 Desember 2012

Remember His Goodness!!! (Part 2)

Kali ini aku mau menceritakan kebaikan Tuhan yang spesifik aku alami dalam hidup aku. Hari-hari terakhir rasanya aku memang sulit mengucap syukur dan cenderung mengatakan hal-hal yang kurang baik, kurang beriman, dan kurang kuranglah pokonya. Makanya aku teringat waktu itu pas pernah dibagiin pas kotbah siapa gitu sama ada ayatnya juga tentang 'mengingat kebaikan Tuhan'. Kalo kita udah rada susah mengucap syukur, ingat lagi kebaikanNya. Saat masa sulit ingat lagi apa yang Dia pernah lakukan dalam hidup kita. Dia Allah yang sama, dahulu sekarang sampai selamanya.

Nah, aku mengajak kalian buat daftar pribadi kebaikan Tuhan yang kamu alami. Saat kalian baca lagi, kalian selalu punya alasan untuk bersyukur. Oke ini adalah beberapa kebaikan Tuhan  yang aku alami secara pribadi.

1. He saves my life

Ya, Dia menyelamatkan aku. Pertama, saat aku menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Dia menyelamatkan aku dari kegelapan dan membawa aku ke dalam terang. Dia menyelamatkan aku dari kutuk dosa, kebiasaan dosa, kebiasaan buruk, hati yang tidak mengampuni. Dia memberi kemenangan atas setiap pemerintahan dosa, kebiasaan buruk, dan Dia yang memampukan aku untuk mengampuni.

Kedua, entah mengapa waktu aku masih kecil aku sempet ingin bunuh diri. Ga banyak yang tau. Mungkin ortu aku pun belum tau. Aku ingat waktu itu aku belum sekolah, aku mencoba beberapa kali ke dapur, memegang pisau, dan sudah menaruhnya di atas pergelangan tangan. Aku juga bingung sampe sekarang kenapa dulu pernah punya niatan kek gitu. Apa karena waktu itu aku nonton tv yang adegan bunuh diri dengan potong urat nadi tangan. Ato apakah aku baru berantem dengan mama. Aku pun tak tahu. Seingatku aku beberapa kali dalam posisi seperti itu, hendak memotong nadi tangan. Tapi aku takut. Puji Tuhan. Sampe beberapa kali aku coba, tapi ga jadi. Praise the Lord. Ya itulah pekerjaan jahat si iblis, membunuh merusak dan membinasakan. Puji Tuhan, He saves me. Aku bersyukur karena aku cukup takut di waktu itu, kalo enggaaa. You knowlahhhh.

Ketiga, waktu itu aku baru balik dari kebaktian Sion Raya. Pas nyebrang mau ke kanayakan, tiba-tiba ada angkot Riung-Dago yang hampir nabrak/nyerempet aku. Puji Tuhan, waktu itu entah siapa, antara Ka Lidya ato Alin narik aku, jadi aku ga keserempet. Itu angkot ga tau kenapa tiba2 cepet bgt karena aku biasa nyebrang dengan aman. Puji Tuhan aku ga keserempet. Thanks God.

2. Bisa jawab pertanyaan saat lomba Hukum dan Perbankan di Unisba

Jadi waktu aku kelas 3 SMA *kalo ga salah*, aku ikutan lomba hukum dan perbankan se-Bandung Raya yang diadain sama Unisba. Itu lomba kek cerdas cermat gitu, satu tim 3 orang. Waktu itu wakil dari sekolah adalah Besse (Manajemen Unpad 08 sekarang), Rianti (Matematika UIN 08 sekarang n udah lulus), dan aku (TI ITB 08 skrang).

Kami udah bagi2 tugas waktu itu. Aku lupa sih pembagiannya gimana. Itu kan ada hukum dan perbankannya. Kalo ga salah kami bagi yang harus dipelajari untuk setiap tingkat, misal aku belajar semua Kewarganegaraan kelas 1, temenku Besse kelas 2, Rianti yang kelas 3 (misal). Aku lupa jugalah kita ada bagi yang lain juga selain itu, ada harus hafalin semua pasal UUD juga, dan ada yang harus belajar buat Perbankannya juga.

Nah, waktu itu aku juga lupa gimana, untuk bagian yang perbankan itu bukan bagian aku sebenernya kalo ga salah. Tapi ga tau kenapa aku tergerak untuk baca bacaan tentang perbankan itu dari temenku. Ya aku baca aja beberapa saat, screening gitulah. Kalo kalian baca yang begituan, itu tuh hampir semuanya harus dihafal. Aku juga gada waktulah hafalin semua, bahkan aku ga ngapalin cuma baca aja. Baca sekilas.

Scene
*situasi : tahap semifinal ada 4 tim yang bertanding. 2 tim dengan skor tertinggi baru bisa masuk final. Waktu itu pertanyaan semifinal sudah hampir habis, tinggal sisa 2 pertanyaan. Skor SMA Pribadi ada di urutan ketiga saat itu. Kalo ga bisa jawab ga nambah poin. Kalo duluan  tim lain, maka skor SMAku semakin jauh n ga masuk final dong. Kalo jawab salah dikurangi poin, skornya ga bisa masuk 2 tim dengan skor terbesar dong.

*Suasana : degdegan, mencekam *lebayyyy

*Juri mulai membacakan sebuah soal. Jenis soal bisa beda-beda, terkadang isian, terkadang pilihan ganda, terkadang benar atau salah.

*Suasana semakin mencekam

*Juri pun berbicara : "Bank blabla *lupa apaan* terdiri dari blibli, bloblo, dan blublu.......

*Sebelum juri membaca lanjutan soalnya entah mengapa, aku langsung pencet tombol dengan semangat dan jawaban yang yakin dan spontan itu aku langsung bilang "SALAH!"

*Dan juri pun bilang "BENAR, TIM ANDA MENDAPATKAN ....*lupa lagi* POIN.

*Posisi skor SMA Pribadi menjadi di urutan kedua. Ada harapan nih masuk final.

*Juri  membacakan pertanyaan terakhir. Tapi tidak ada satu tim pun yang bisa jawab. Jadi di posisi akhir SMA Pribadi ada di posisi ke dua dan berhak masuk final. YEYYYYYY

*Cerita dibalik layar : Aku belum tau pertanyaan dari soal itu. Soalnya ada juga beberapa kali tim yang langsung jawab tapi yang ditanyain bukan yang mereka maksud. Saat aku jawab aku ambil risiko bisa nilai tim dikurangi kalo salah. Waktu itu juga aku bukan jubir(juru bicara)nya, tapi memang itu udah soal rebutan jadi yang bukan jubir boleh jawab. Kalian tau? Kan tadi aku bilang aku sempet screening doang yang materi tentang bank itu. Itu materinya beberapa lembar, dan aku ga hafalin. Cuma aku teringat aja kalo Bank blabla itu cuma terdiri dari dua, misal blibli dan bloblo aja. Bahkan aku pun ga tau apa jawaban sebenernya 2 itu, tapi yang aku inget cuma dua aja. Tapi pas di soal dibilang bank blabla terdiri dari blibli, bloblo, dan blublu. Aku tau itu salah. Karena bukan 3 tapi 2. Pas aku bilang "SALAH" dan itu jawaban yang bener.

*Lanjutan cerita : Tim kami masuk final, kami berhasil dapat juara 2 Lomba Hukum dan Perbankan SeBandung Raya. Kami dapat piala. Kami dapat hadiah beberapa nominal uang. Uang yang didapat bahkan aku bisa pakai untuk beli kacamata baru dan MP4. Aku, Besse, Rianti juga menyisihkan beberapa uang untuk beliin beng2 dan chocholatos buat masing-masing orang yang tinggal di asrama putri, kami juga membeli hadiah untuk guru Kewarganegaraan kami tersayang sebagai ucapan terimakasih udah bimbing kami dan waktu itu ibunya udah mau melahirkan.

Ini mungkin bukan hal yang besar yang gimana2 gitu. Tapi aku selalu inget kejadian ini. Kenapa cerita ini membekas di hati aku??

  • materi tentang bank itu bukan bagian aku sebenernya, tapi kek digerakkin, ya iseng juga sebenernya untuk belajar tentang perbankannya
  • dengan waktu yang minim, materi yang banyak aku cuma screening
  • dari semua yang aku screening bisa aja kan aku lupa
  • pertanyaan yang keluar bisa apa aja dari semua bahan itu
  • yang keluar justru yang aku inget itu, bahkan aku ga inget apa itu blublu blibli bloblo ato apa kek, yang jelas aku inget cuma 2 bukan 3
  • dengan jawaban itu mengantarkan tim kami masuk final dan dapet juara 2. Akhirnya aku bisa menyumbang piala. Dari SD sampe SMA sering banget ikut lomba sana-sini, tapi ga pernah menang yang gimana2, jadi belum pernah bener2 sumbang piala untuk sekolah. 
  • (FYI, aku pernah menang juara nyanyi se-RW di perumahan aku juara 3 pas aku 5/6 SD kalo ga salah. Itu aja yang menang. Aku lumayan sering ikut lomba, tapi seringnya gini, misal aku juara 2 nya dan yang diambil cuma juara 1, jadi ya ga lanjut tahap berikutnya gitu.) Dengan gw masuk final, itu untuk pertama kali in my life ngehasilin piala. Sedih baru sekarang, tapi tetep bersyukur.
  • Karena dapat juara 2 ini, aku bisa masuk TV, TV Bandung sih. Ya lumayanlah bisa masuk TV. Walau aku juga ga nonton, guru kimia aku liat cenah di TV. Aku Riani Besse juga gada yang liat.
Ya intinya, aku tau itu kasih karunia Tuhan. Momen itu ajaib sih bagi aku. Kek wow gitu. Thank you Lord.

3. Dapet beasiswa di SMA Pribadi Advanced School Bandung, Indonesian-Turkey School

Ceritanya dimulai saat waktu itu guru matematika aku nyuruh aku dan temen aku Ira jadi wakil dari kelas 3B. Jadi waktu itu bakal ada suatu kompetisi Matematika Se-Indonesia oleh PASIAD untuk tingkat SMP dan SD. Nah, sekolah aku cuma mau kirim 5 anak dari SMP aku. Untuk milih 5 anak itu, diadakanlah seleksi internal sekolah. Perwakilan 2 anak dari tiap kelas, waktu itu dari kelas A sampai G, harus ikut suatu tes. 5 anak dengan nilai tertinggi menjadi perwakilan sekolah.

Singkat cerita aku masuk 5 besar itu. Lalu ikut tes tahap pertama PASIAD itu. Seinget aku dulu aku tesnya di SMPN 2 Sumedang gedung baru. Setelah beberapa waktu lalu, keluarlah pengumuman untuk berapa besar gitu. Kalo ga salah dari kami berlima, hanya 3 orang saja yang lolos ke tahap berikutnya. Terus kami sempet beberapa kali diajarin khusus sama guru matematika dan latian soal. Soalnya waktu itu susah banget boooooo, keknya diantara kompetisi matematika PASIAD itu, di jaman akulah yang soalnya paling susah. Mungkin karena baru pertama, dan ada essaynya juga. Kalo kompetisi yang tahun-tahun berikutnya, udah gada essay dan kata temen2 aku juga lebih gampang. Tapi ya susahnya berarti saingannya lebih banyak kali ya. Ga tau juga deng.

Singkat cerita lagi, di tahap akhir aku masuk 5 besar se-Sumedang. Aku ada di posisi ke-4 sodara se-Sumedang. Tapi kalo untuk tingkat Indonesianya gw cuma masuk ke 200 something. PASIAD udah pasti nawarin beasiswa ke 100 orang tertinggi se-Indo itu, sedang gw kan 200 something. Nah, waktu itu ada juga istilahnya perwakilan dari tiap kota kali ya. Jadi walau bukan 100 besar masih bisa asal dia dapet nilai gede di kotanya.

Aku kan terbesar 4 di sumedang. Sumedang dapat jatah 2 orang aja. Kalo yang terbesar 1 dan 2 itu mau masuk SMA Pribadi, ya berarti yang terbesar 3,4,5 ga bisa masuk. Entah mengapa si juara 2 dan 3 ga mau masuk SMA Pribadi *gw juga tadinya aga ragu, karena udah dapet kelas akselerasi di SMAN 1 Sumedang*, Nah, pas akhirnya gw  bisa masuklah SMA Pribadi. Kalo juara 2 dan 3 itu mau, ya gw ga bisa masuk SMA ini n dapet beasiswa.

Hal ini membekas karena :
  • as I said before, gw jarang banget lolos gimana2 kalo ikut lomba, eh kali ini lolos dan  bisa dapet beasiswa lagi
  • gw tau ini semua karena Tuhan, gw tau saat gw masuk SMA Pribadi itu adalah rancanganNya
  • waktu gw SMP itu kondisi gw sama mama gw lagi ga baik. Mungkin kalo waktu itu gw terus di rumah gw bakal berantem terus dan hati gw jadi ga beres. Puji Tuhan, Tuhan bawa gw keluar dari rumah dan menyembuhkan hati gw dan membuat gw bisa mengasihi. *ini ga mesti keluar rumah ya, tapi ya cara Tuhan ke gw sih kek gitu, jadi jangan disamain sama temen2*
  • gw bersyukur bisa masuk SMA Pribadi. Biaya sekolah di pribadi itu mahal. Jauh lebih mahal dibanding kuliah di ITB. Pas jaman gw uang masuk aja 24 juta, uang sekolah per bulan 1,5 juta kalo ga salah, uang buku per smester juga jutaan, uang seragam, uang tinggal di asrama dan makan siang udah sejuta berapa gitu. Mahal lah ya, gw juga ga tau sih detailnya gimana. Gw tau kalo tanpa beasiswa, gw mah ga bisa sekolah di tempat kek gitu. Tapi kalo Tuhan yang berkehendak mah, apa sih yang ga mungkin.
  • Gw bersyukur sekolah di SMA Pribadi, ya terlepas dari kekurangan *gada sekolah yang sempurna*, gw mendapatkan banyak hal yang luar biasa di sekolah ini. Gw dapetin guru2 yang luar biasa, ada yang dari Turki, dari Turkmenistan, dari Filipine, ada yang dulunya itu menang olim internasional, ada yang Toeflnya lebih dari 660 *kalo ga salah*, guru2 yang luar biasa. Ada yang guru aku itu yang kerja di PBB. Dapet guru2 orang Indo yang baik2 juga. Luar biasa. Dapet temen2 yang luar biasa : juara olim internasional, nasional, ikut kompetisi yang di Turki, ada yang menang lomba bikin short movie gitu, yang bahasa inggrisnya jago bgt, temen2 dari Makassar *pengen deh gw bisa bahasa sono*, ada kaka kelas dari Jambi *huruf a di belakang jadi o*. Buku2 berkualitas dengan text bahasa inggris. 
  • Kehidupan asrama dengan suka dukanya yang selalu ngangenin. Bis sekolah dengan sejuta pembicaraan di dalamnya, rumah UAN, lapangan basket kita yang mini, kalo olahraga ke Taman Lansia ato ke Saraga *FYI, SMA Pribadi udah gede sekarang, udah pindah ke Jl. Suci, bukan yang depan taman flexi lagi*. Bisa ikutan olimpiade di sekolah ini dan jadi langsung tingkat Bandung. Sering outing program : rafting, acara di lembang (flying fox, pin ball, wall climbing, dll), ke dufan. Sering Rehberlik (kek konseling gitu) yang penuh dengan makanan dan minuman enak. Pa Umar, petugas fotokopi yang baik hati yang suka ngumpulin kertas-kertas sisa gitu untuk dijadiin kertas oret-oretan kita kalo ngitung matematika ato fisika ato kimia. Bisa makan siang di sekolah. Bisa ikut karantina ke Semarang 3x kali ga salah. Jalan2 : ke borobudur, simpang 5, lawang sewu, mesjid di Demak. Acara buka puasa yang selalu mengasikkan. Gw jadi terbiasa dengan bule. Haha. Maklum gw dari deso. Dll.--> GW NANTI MAU BIKIN ARTIKEL KHUSUS BAHAS MASA SMA DEH...KANGEN..HUHU..
  • Dengan sekolah di Pribadi, impian masuk ITB itu jadi semakin seperti terbuka
  • Dll lah yaaaa

Masih banyak sih yang lain, nanti deh kalo niat gw bikin PART 3 nya. Ini yang paling membekas dan langsung teringat saat mau nulis.

Finally, it's only by His grace. It's because His goodness in my life. Kalo dengan kekuatan gw mah, mana mungkin gw bisa kek gitu. Itu semua anugerah Tuhan. Makasii Tuhan Yesus. Kalo kamu gimana? Ayooo buat list kebaikan Tuhan yang spesifik kamu alami.

0 komentar:

Posting Komentar