banyak artis pengen ngetop
dengan bikin banyak sensasi
minggu pagi buka laptop
niat hati ngerjain skripsi
burung perkutut berkicau
sedang sombong pamerin bulu
pikiran kini jadi kacau
ya udah deh nulis duluHahahahha...maaf kalo puisinya aga anehhh...itu juga udah beberapa kali ganti coba bikin...SUSAHH...Mungkin karna sudah tua. Perasaan waktu kecil gampang deh bikin pantun, bahkan dulu gw ma temen2 gw mainannya balas2an pantun. Jadi kek tanding gitu, kalo ga bisa bales pantun balik, maka dia kalah.
Yah yoweslah. Seperti pantun yg tadi udah gw bilang. Yaaaa...sodaraaa...again and againnn,,saat udah mau ngerjain TA, suka banyak pertentangan di dalam hati, tapi kalo emang udah ngerjain suka lancar. Tapi kalo memulai lagi suka gimana gitu.
Nah untuk menyemangati gw sendiri *kalian juga* Gw ingin share apa yang dibagiin sama Pa Bob Poster kemaren pas di seminar motivasi untuk anak SMA. Sekalipun gw bukan mau masuk kampus lagi, tapi gw juga berasa di charge lagi kemaren.
Kmaren acara SPRINT (Spiritual Inteligence) yang diadain buat anak2 SMA, khususnya kelas 3 punya yel gitu. Yelnya kek gini :
"Berlariiii, menuju kampus impian, bersama Tuhan"
Terus abang yang masih berjuang TA kek gw bilang kek gini.
"Kalo kita yelnya gini : Berlariiii, keluar dari kampus impian, bersama Tuhan"
Gw pikir sih itu lucu aja. Yah walau ada sesuatu yang bergejolak di hati. Akhirnya gw pun menjadikan itu yel gw.
OKEH. Gw mau share apa yang kemaren di bilang Pa Bob ditambah dengan pendapat dan pengalaman gw juga.
***
Einstein
bilang intinya : better to be the man of value than be the man of
success. Sukses aja ga cukup sodara. Tapi kalo kita sukses dengan cara
yang ga bener. Ato sukses tapi ga beri kontribusi buat orang lain di
sekitar kita, cuma nguntungin diri sendiri, tapi nyusahin orang, itu
gada artinya. Mungkin sebagian bilang itu omong kosong. *Tapi gw pribadi
sih setuju. Kalo kita cita2nya cuma kaya and thats all, gw rasa itu
bukan hal yang tertinggi yang bisa kita lakukan. Tuhan menetapkan itu
untuk suatu maksud yang besar. Menurut gw, kesuksesan atau kekayaan itu
cuma alat untuk melakukan maksud dan rencana Allah dalam hidup kita
untuk memberkati lebih banyak orang lagi. Dan itu hal yang jauh lebih
besar daripada cuma sekedar kaya. Daripada sukses tanpa nilai, akan
berakhir di penjara.*
Menjadi
student of H.E.R.O. Baik dalam arti langsung, yaitu menjadi pahlawan2
di negeri ini, maupun arti dalam akronimnya. H (Hope), E (Efficacy), R
(Recillience), O (Optimism). Mari kita bahas satu per satu.
1. H (HOPE)
Hopeless means failed.
Kalimat
itu bener banget cuyy. Kmaren2 gw denger kotbah ttg mempersembahkan
tubuh kita menjadi senjata. Salah satunya adalah hati kita. Ada ayat di
amsal bilang. Hati yang gembira adalah obat. Semangat yang patah membuat
kekuatan menjadi hilang. Saat kita ga berpengharapan, kekuatan kita
hilang dan kita ga bisa lakuin hal yang sebenarnya bisa kita lakukan.
Bahkan tanpa pengharapan kita jadi ga bisa ngelakuin apa2.
Hope = motivasi positif dari (1) keinginan untuk berhasil dan (2) keinginan untuk mencapainya (melalui suatu perencanaan).
Gw tertampar dengan yang no (2) itu. Harapan itu bukan cuma ingin berhasil aja. Semua orang juga ingin berhasil kali. Ga ada yang mau gagal. Bagus kalo kita bermimpi dan punya keinginan untuk berhasil. Tetapi yang menentukan kita berhasil juga adalah keinginan kita untuk melakukan sesuatu untuk mencapainya. *Tapi ingat di atas segala sesuatunya adalah kasih karunia Tuhan*. Gw pernah baca kek gini "Sebenernya tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi, tetapi yang menjadi masalah apakah usaha kita sudah setinggi cita-cita kita?".
If you failed to plan, you plan to fail.
Harus bikin strategi dan perencanaan untuk perang.
Where there is a will, there is a way.
The Will :
- mau berusaha
- bertahan kalo ada masalah
- kreatif untuk memecahkan masalah2 yang berbeda
GA USAH BANDINGKAN/SAMAKAN DIRI KITA DENGAN ORANG LAIN.
Artinya gini. Setiap orang emang beda. Gitu juga dalam kecepatan untuk mengerti sesuatu atau mengerjakan suatu tugas. Ada yang cukup belajar 1 jam per hari udah bisa langsung ngerti dan dapet nilai baik. Ada yang harus 8 jam sehari baru bisa ngerti untuk dapat nilai baik. Ada yang butuh cuma 1 hari menyelesaikan tugas programming dengan Pascal, tapi ada juga yang udah 4 hari ngerjain belom kelar juga *hahah, ini gw maksudnya*. Dan itu ga bisa dibandingin. Yang baru bisa ngerti kalo 8 jam belajar jangan nyamain dirinya dengan yang cukup belajar 1 jam. Apa Tuhan adil? Ya Tuhan adil. Dan menciptakan kita masing-masing unik. Tuhan adil memberikan 24 jam sehari untuk semua orang. Ga ada yang 18 jam atau 36 jam sehari.
Gw pribadi belajar untuk ga bandingin diri gw dengan orang lain. Orang beda-beda. Kecepatan beda-beda. Belajar membandingkan diri dengan diri sendiri. Belajar membandingkan talenta/minat/bakat mana yang paling menonjol. Kalo membandingkan dengan orang lain jadi termotivasi, itu bagus. Tapi kalo jadi depress, mending ga usah deh. Gw yakin Tuhan itu ngasih sesuatu yang khusus untuk setiap kita. Ga cuma mau bilang sama orang yang 8 jam (istilahnya) kek gini : jangan iri sama orang yang 1 jam, ga usah malu kalo si 1 jam liat kita sering belajar dan kita jadi pura2 ga belajar, ato jangan takut dianggap kutu buku karna emang dia 1 jam sedang kita 8 jam. Jadi santay aja.
2. E (EFFICACY)
Efficay =
kepercayaan diri, keyakinan seseorang akan kemampuan dirinya dalam
memotivasi, mencari sumber daya, dan melakukan tindakan yang diperlukan
untuk berhasil dalam melaksanakan tugas tertentu.
Penemuan 1 : "Efficacy didasarkan pada latihan atau kemahiran" --> tetapkan target yang konsiten
Penemuan 2 : "Selalu ada ruang untuk perbaikan/peningkatan di dalam efficacy"
Penemuan 3 : "Efficacy yang Anda miliki dipengaruhi oleh orang lain" --> Show me your friends, and I will show you your future.
3. R (RECILLIENCE)
Recillience adalah
kemampuan pegas untuk kembali pada posisi semula. Kek pegas walau dia di
tekan sedemikian rupa, dia menolak untuk tertekan dan akan kembali ke
posisi semula, engga terus dalam posisi tertekan.
Recillience adalah
kemampuan untuk pulih, kemampuan untuk bangkit dari masalah, bangkit
dari kegagalan, engga menjadi orang yang tertekan saat ada masalah.
Yang terpenting bukanlah berapa banyak kita sudah jatuh, tetapi seberapabanyak kita bangkit.
*ini ngena banget ke gw*. Hal itulah yang membedakan si pecundang dan
pemenang. Seorang pemenang terus bangkit meskipun dia jatuh.
Bener sih gw
ngerasa bgt. Saat gw gagal *belum kelar TA*, gw berasa gw menjadi batu
sandungan dan ga bisa jadi berkat, baik di keluarga dan di lingkungan
temen2. Tapi gw belajar sih, dalam masa kegagalan kita masih bisa
memberkati orang lain, yaitu ditentukan dari respon kita saat kita
ngadepin masalah/kegagalan. Saat kita bisa positif menyikapi
kegagalan/masalah dan bangkit dari itu semua, di situ kita bisa menjadi
berkat. Ya, mari belajar menjadi berkat bukan hanya saat kita berhasil,
tetapi bahkan saat kita sekalipun gagal. Di dalam kelemahan, kuasaNya
semakin nyata dan dimuliakan.
SABAR DAN TAHAN BANTING. BANGUN DAN BANGKIT KEMBALI.
4. O (OPTIMISM)
Optimis itu harus realistic dan flexible.
Realistic : menetapkan target yang di atas normal, namun masih bisa dicapai
Flexible : mengembangkan strategi dari tujuan yang sesuai dengan kondisi saat ini.
***
Okeh segitu dulu kawan2. Semoga
bermanfaat. Gw juga abis nulis ini jadi semangat lagi. Yang penting
bukan seberapa banyak jatuh, tapi seberapa banyak bangkit. Jangan
nyerah. Harus sabar dan tahan banting. Kalo gagal ya coba lagi. Gagal
itu bukan karena kamu belum berhasil, tapi karena tidak mencoba lagi.
Dan intinya berserah sama Tuhan Yesus. Bukan dengan kekuatan kita. Kasih
karunia memberikan kita hal yang jauh lebih besar daripada hasil yang
bisa kita peroleh dengan kerja keras. Cukup kasih karunia dong, ga usah
kerja? Hey, Bapa kita aja bekerja, dan Tuhan Yesus juga bilang Aku
bekerja karena Bapaku bekerja. So, apalagi kita coy. Berusahalah di
dalam pengharapan pada Allah, bukan berusaha di dalam pengharapan pada
usaha itu sendiri. That's the difference.
0 komentar:
Posting Komentar