Kamis, 28 Februari 2013

Bila Kau yang membuka pintu :)

Siang tadi pikiran saya dipenuhi oleh banyak hal. Selagi mengerjakan TA, ada banyak hal terlintas di pikiran.

"Kapan TA ini selesai? Selesai ga ya? Ko kek masih banyak?
"Gimana kalo ternyata banyak salah?"

Saya pun membayangkan diri saya saat di ruang sidang.

"Akankah dosen2 'membantai saya'? Akankah mereka menganggap TA saya banyak kekurangan?
Apakah mereka akan memberi nilai saya jelek?"

Saya berdoa sama Tuhan supaya dapet nilai triple A. Tapi entah mengapa, hati saya khawatir, seolah2 pikiran saya berkata kalo saya ga akan dapet triple A.

Kemudian saat saya mandi, pikiran saya pun tak henti mengajak saya berpikir.

"Akankah saya tetap setia kalo sudah lulus nanti? Akankah saya tetap memuridkan kalo sudah alumni nanti?"

Dalam hati saya, "Oh Tuhan aku ingin Kau dapati aku setia. Aku takut Tuhan kalo aku ga setia. Aku takut kalo aku meninggalkan Tuhan nanti. Tolong aku Tuhan"

Pikiran saya pun membawa saya pada acara HC jumat-minggu depan. Terlintas nama-nama di benak saya.

"Apakah mereka akan ikut? Kalo ikut, apakah mereka akan menerima atau menolak sesi-sesi yang ada?
Apakah saya sudah sidang sebelum HC? Akankah saya bisa datang HC?"

Ah,,rasanya terlalu banyak yang dipikirkan. Rasanya pikiran ini udah ga bener. Intimidasi dan kebohongan coba iblis taro di pikiran saya.

Sehabis mandi, saya putuskan untuk menghadap Tuhan, bertemu denganNya, kekasih hati saya. Saya datang kepadaNya, saya memuji Dia, saya menyerahkan pikiran dan hati saya.

Saya bernyanyi lagu "Tetap Setia" berulang kali dengan air mata yang ga bisa ditahan lagi.

Hingga Roh Kudus ingatkan saya lagu "Bila Kau yang membuka pintu" yang udah jarang saya nyanyiin dan udah jarang juga dinyanyiin di gereja ato di persekutuan. Lagu ini me-rhema bgt. Ini dia liriknya.


SEGALA PERKARAKU KUSERAHKAN PADA-MU
ALLAH PEMBELAKU
SEGALA KUATIRKU KUTARUH DI KAKI-MU
ALLAH PEM’LIHARAKU
BILA KAU YANG MEMBUKA PINTU
TAK ADA SATU PUN DAPAT MENUTUPNYA
BILA KAU YANG MENGANGKAT AKU
TIADA YANG DAPAT MERENDAHKANKU

*ada foto liminhoo nya lohh di awal,,hahah*

PESAN HARI INI:
  • Saat iblis mulai taro kebohongan2, kekhawatiran2, pikiran yang negatif, datang sama Tuhan. Bukan bagianmu untuk berusaha keluar dari perasaan perasaan itu karena kita ga bisa dengan kekuatan kita, tapi datang padaNya. KasihNya, hadiratNya, dan kuasaNya lah yang akan membebaskanmu dari segala ketakutan dan kekhawatiran.
  • Berdoa meng-kleim janji Tuhan, mengucap syukur bahkan untuk doa yang belum terjawab, memuji Tuhan, perkatakan hal yang positif, pikirkan dan bayangkan hal yang positif.
  • Sukacita melimpah...aminnnn

DOA :
Tuhan Kau baik. Kau baik dalam segala hal. Apapun kondisinya, waktunya, tempatnya, Engkau baik Bapa. Sangat baik.

Aku mengucap syukur Tuhan karena Engkau ga pernah meninggalkan aku. Kau selalu ada buat aku.
Aku mengucap syukur Tuhan untuk Tugas Akhir yang luar biasa. Kalo tanpa Tuhan ga mungkin aku bisa sejauh ini. Aku mengucap syukur untuk Tugas Akhir yang selesai pada waktu yang indah. Terimakasih karena Tuhan aku ga menyerah akan Tugas Akhirku ini. 

Terimakasih Tuhan untuk dosen pembimbing yang luar biasa. Terimakasih Tuhan untuk dosen-dosen penguji yang keren dan murah hati. Terimakasih Tuhan untuk nilai Tugas Akhir yang triple A. Terimakasih Tuhan untuk TA yang baik dan cuma sedikit revisi. Hehe (boleh ya Tuhan aku doa supaya sedikit aja revisinya?).
Terimakasih Tuhan untuk pekerjaanku nanti.

Terimakasih Tuhan untuk anak-anak rohani dan anak2 yang akan menjadi anak rohani karena mereka ikut HC. Aku percaya mereka akan dijamah, diubah, diperbaharui, dimenangkan, menjadi prajurit Allah.

Terimakasih untuk masa depan yang cerah, panggilan yang luar biasa, teman hidup yang cinta Tuhan dan ganteng..*hahahah*, untuk keluarga jasmani dan rohani yang luar biasa. Terimakasih karena Engkau pakai aku juga untuk membangun Indonesia.

Thank you Jesus. Love You so muchhhhh.. You're my Lord, my Love, my saviour, my best friend ever, my Father, my provider, my shelter, strong tower.

YOU'RE MY VERY PRESENT HELP IN TIME OF NEED.
YOU'RE MY EVERYTHING

Selasa, 26 Februari 2013

Kapan ini semua berakhir?

Semoga tulisan ini bukanlah tulisan galau..Hahaha..Saya hanya ingin curcoll..*apasamaaja?*

saat ini jam 0.41 saat saya mulai menulis.
pikiran saya rasanya sudah penuh. ingin dikuras saja.

mata saya memandang pada laporan yang juga belum selesai ini.
saya kira tinggal sedikit lagi.
manual book, abstrak, edit tabel-tabel, dan lain-lain.
tapi butuh waktu yang lama ternyata.

masih ada slide presentasi yang belum dibuat.
masih ada program yang belum jalan.
miris rasanya.

saat melihat foto-foto yang muncul di home jejaring sosial itu
ada rasa iri mulai memasuki relung hati.
melihat teman-teman yang sudah bekerja.
melihat teman yang berjalan-jalan ke luar kota, pulau, dan negeri.

ingin juga ikut proyek itu...hahaha..
bisa jalan-jalan keliling Indonesia..
tapi kakiku tertahan karena perihal 2 huruf ini

saat ini jam tidur sudah tak menentu.
jam sekarang pun saya masih terjaga.

tetapi

aku percaya..dan tetap percaya...
segala sesuatu indah pada waktunya..
aku yakin giliranku pun akan tiba..
mengunjungi tempat-tempat di negeriku yang indah ini
aku yakin giliranku pun akan tiba...
saat aku duduk di sabuga dan menjabat tangan rektor
aku yakin giliranku pun akan tiba,..
saat namaku menjadi Nella Riskiana, S.T
ya segeraaaaa...





Minggu, 24 Februari 2013

7x 70x

Haiii masbrow and mbaksistt...hahay...sudah lama daku tak menulis blog. Maklum sedang hectic. Sekarang juga masih sih, tapi udah ga tahan pengen nulis dulu,,*kek apa aja*

Oke..tulisan kali ini bertemakan 7x 70x yang mana adalah tema SR hari ini. Ada beberapa yang ingin aku tulis mengenai hal-hal yang kudapatkan hari ini. These are them.

Pertama : "Lukamu adalah luka Tuhan juga, karena Dia Bapa yang baik." -Mas Risen-

Kira2 itulah kalimat yang diucapkan oleh WL(worship leader) saat doa tadi pas SR. Buat aku kalimat itu ngena banget. Ga tau kenapa, Roh Kudus kek ngingetin gitu. Kalo apa yang menjadi kesedihanku, itu juga menyedihkan hatiNya. Kalo hatiku terluka, Dia pun ikut terluka. WOW, keren banget sih Tuhan!!!!
Dia benar-benar Allah yang peduli, bahkan Dia ikut turut merasakan. Dia yang paling mengerti. Dia Bapa yang baik.

Apa yang menjadi kesedihan saya, dan segala sesuatu yang saya rasakan alami hari-hari ini, itu yang Dia rasakan juga. Saya tidak sendiri. Ada pribadi yang benar2 mengerti. Betapa berharganya saya, sampai saat saya sedih, Dia ikut sedih.
Dia yang menghapus air mata saya. Dia ada menemani saya saat saya begadang. Dia membangunkan saya kalo ketiduran. Dia menolong saya. Dia menghibur saya.

Kawan, apakah kamu sedang bersedih sekarang? apa kamu sedang banyak masalah?
Kawan, tahukah kamu kalo Tuhan pun merasakan apa yang kamu rasakan?
Kawan, tahukah kamu kalo Tuhan ga ingin kamu bersedih?
Dia bukan Allah yang menahan2 kebaikan. Dia justru ingin memberinya berlimpah-limpah dalam hidupmu. Dia peduli hidupmu. Dia ada untukmu. Dia mengasihimu. SANGAT!!!.

Kedua : 7x 70x!

Konsep 7x 70x berbicara tentang hal pengampunan ke sesama. Tapi, waktu tadi dibahas, saya teringat tentang rhema yang dari Tuhan mengenai 7x 70x ini.
Jadi begini, waktu itu pada saat saya masih belum bener2 serius/niat/rajin ngerjain TA saya keseringan tidur. Saya pada dasarnya memang orang yang tidur cepat, tapi bangun pagi. Nah di masa itu, saya malah sering bangun siang. Padahal saya tau harusnya saya tidur lebih malam dan bangun lebih pagi di masa itu.
Saya sering merasa bersalah saat bangun tidur. Saya sering banget minta ampun sama Tuhan karena banyak tidur. Saya berusaha *atau mungkin belum terlalu berusaha* untuk bangun tapi yah begitulah. Hingga sampai saat di doa sate saya setiap pagi cuma berisi minta ampun sama Tuhan karena tidur. Saya merasa terintimidasi. Pernah suatu kali akhirnya saya berhasil bangun pagi. Saya saat teduh dan bilang minta ampun kalo suka tidur sampai hari sebelumnya, saya berdoa supaya hari itu saya menjadi fokus dan efektif mengerjakan TA saya. Tapi kamu tau apa yang terjadi? Setelah saya menutup doa sate saya, saya kembali tidur. What? Baru aja minta ampun, tapi langsung saya lakuin lagi seketika itu juga. Itulah saya.

Saya merasa semakin bersalah sama Tuhan. Saya merasa nakal karena ga manfaatin waktu dengan baik. Saya frustasi. Setiap doa saya cuma berisi minta ampun. Dan semenjak saat itu saya malah semakin merasa menjauh dari Tuhan. Saya merasa ga layak. Saya menyerah, sampai berkata "Ya udahlah Tuhan, mungkin saya mah emang gini". Saya merasa kalo Tuhan udah ga mengampuni saya. Ya iyalah secara masa baru minta maaf, langsung saya gitu lagi. Saya takut Tuhan marah sama saya. Saya merasa saya ga layak diampuni.

Sampai saat saya datang lagi sama Tuhan. Saya menyerah di hadapanNya. Saya bilang sama Tuhan, "Tuhan aku udah sering banget minta maaf, dan sering banget aku melakukan hal yang sama bahkan setelah baru saja minta maaf. Gimana nih Tuhan? Tuhan ampuni aku ga?"

Dan Tuhan jawab tentang 7x 70x itu. Seperti Tuhan suruh kita mengampuni orang yang bersalah sama kita 7x 70x (tidak terbatas) meskipun orang itu melakukan kesalahan yang sama dan berkali-kali ke kita, kita harus tetep ngampunin. Begitu juga dengan Tuhan. Dia tetep mengampuni kita meskipun kita sudah berkali-kali minta ampun bahkan untuk hal yang sama. Dia adalah kasih yang sempurna. Anugrah pengampunanNya selalu ada. Dia tidak mengingat2 lagi kesalahan kita. Dari situlah saya dimerdekakan. Saya tau Tuhan ampuni saya dan saya terus belajar untuk memanfaatkan waktu sebaik2nya. Hubungan dengan Tuhan pun dipulihkan.


Ketiga : Mengampuni bukan dengan konsep dunia, tetapi mengampuni dengan konsep Tuhan.

Bayangkan jika kamu disakiti seseorang dan Tuhan suruh kamu ampuni dia!! Bagaimana rasanya?? Rasanya seperti TIDAK FAIR. Banyak orang yang disakiti merasa 'rugi' jika mengampuni.
 "dia kan udah nyakitin saya, dia kan udah kecewain saya, bapa saya kan udah ninggalin saya, mama saya kan ga ngurusin saya, temen saya kan udah mengkhianati saya, dia kan udah nyinggung saya,
........kan udah.............saya *isi sendiri*"
Dan bagaimana kalo kamu disuruh ngampunin mereka dengan cuma2? Apalagi kalo kamu sebenernya udah baik sama mereka. Rasanya ga fair???

Ya tentunya rasanya ga fair saat kita menggunakan konsep yang dari dunia. Tapi itu akan menjadi sangat fair saat kita menggunakan konsep Tuhan.

Kawan, Tuhan udah mengampuni kita melalui Yesus Kristus yang mati di kayu salib. Dia mengampuni segala dosa-dosa kita. Dia memberinya dengan cuma-cuma saat kita percaya kepadaNya. Dia mengampuni walau kita masih berdosa, Dia tetap mengampuni walau terkadang kita sering jatuh dalam dosa. Tuhan Yesus ga bilang "Ga fair dong kalo yang berbuat salah itu manusia, tapi yang mati buat mengganti dosa-dosa mereka itu Aku?" But thanks God, Tuhan yang penuh kasih mengampuni kita dengan cuma-cuma.

Saat kita mengerti konsep Allah, bahwa kita diampuni Tuhan dengan kasih karuniaNya, maka secara otomatis sudah seharusnya kita mengampuni orang lain dengan cuma-cuma. Itulah FAIRNESSnya. Saya sudah diampuni secara cuma-cuma, maka saya pun harus mengampuni orang yang bersalah pada saya dengan cuma-cuma. 


Keempat : Serba serbi 

  • Kunci mengampuni adalah memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, memiliki keterbukaan, dan doa.
  •  Mengampuni dan melupakan adalah satu paket. Kalo kamu hanya melupakan kesalahan seseorang, sebenarnya kamu belum mencabutnya sampai akar, baru sebagian saja, baru setengahnya. Cabut sampai akar!
  • Ga bisa mengampuni beda dengan ga mau mengampuni!! Saat kamu mau, Tuhan yang akan memampukanmu mengampuni!!
  • Apakah sudah benar2 mengampuni?? Pola pikir kita tentang orang itu akan berubah, ga negatif lagi.
  • Setelah berdoa mengampuni? Bangun hubungan dengan orang itu! 
  • Jadilah penurut2 Kristus, semakin serupa denganNya. Pola pikir kita harus seperti pikiran Kristus. Pakai konsep Allah.
  • Harus bertumbuh dalam kasih!!! Bukan hanya bertumbuh dalam pelayanan.
  • Hal mengampuni bukanlah roh agamawi. Tidak ada aturan khusus, kalo kita mengampuni seseorang yang menyakiti itu kita harus temui dia atau tidak?? Dengar suara Tuhan! Kalo Tuhan suruh kita pergi ke orang itu dan bilang kalo kita mengampuni dia *bahkan mungkin orang itu ga sadar kalo dia udah nyakitin kita* ya berarti pergi. Kalo engga, misal cukup kita melepaskan pengampunan saat berdoa di kamar aja dan ga perlu ngadep dia, ya it's okay. Perlu dengar suara Tuhan, di sinilah pentingnya memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan.
  • Level mengampuni di dalam Tuhan itu lebih tinggi. Kalo biasanya, kita yang bersalah kita yang pergi minta maaf. Tapi kalo dalam Tuhan saat kita tau ada orang yang merasa ga enak sama kita meskipun kita ga ngapa2in dia, Tuhan mau kita juga yang berinisiatif datengin dia. Dalam mengampuni itu ada inisiatif!
Tadi juga banyak dibahas tentang per-TH-an sih. Tapi ya sudahlah saya mau bahas tentang mengampuninya saja. Dulu saya udah bikin tulisan ttg mengampuni : 
http://nella-riskiana.blogspot.com/2013/01/hal-mengampuni-rp-3-triliun-vs-rp-5-juta.html

Tapi kalo tadi sih dibilangnya berarti 1,5 triliun vs 2,5 juta. hahay.

Oke deh sekian dulu. Mau T-A.H dulu!! Syalalallalaa =D

Selasa, 05 Februari 2013

KECOAK!!!

Oke..cerita ini bermulai dari kecoa.
Pada dasarnya saya takut, geuleuh, jijigz, amit-amit, anti, dan semua kata lain yang memiliki maksud kek gitu lah yaaa. Ini emang udah dari kecil. Kalo liat ada kecoa di kamar mandi pas malem n kebelet pengen pipis n gada orang yang bisa dimintain tolong buat matiin kecoa, saya bakal nahan sampe pagi.
Kalo ada kecewa lewat saya takut. Apalagi kalo posisinya di atas, saya takut banget dia *kata ganti kecoa* nanti terbang. Dia juga bisa bergerak cepat. Plus baunya kecoa yang ASTAGAH. Yah, dan ada beberapa pengalaman buruk dengan kecoa, dan saya inginnya ga punya pengalaman lagi dengan kecoa.

Saking saya takutnya dan ingin berani sama kecoa, saya, adalah ya dua kali, mimpiin kecoa yang setting ceritanya saya ada di kamar mandi dengan banyak kecoa. Di mimpi itu saya berani menghadapi kecoa2 itu. Saya tangkepin mereka dengan tangan saya sendiri. Brutal. Haha. Ya sampe segitunya lah.

Tapi inti ceritanya bukan tentang kecoanya sih. Jadi gini.

Karena saya takut kecoa saya berdoa sama Tuhan untuk jagain kamar saya. Saya berdoa sama Tuhan supaya gada hewan aneh masuk kamar kosan saya, kek laba-laba, ato apa gitu, dan terutama kecoa. Intinya saya minta banget, jangan ada kecoa di kamar saya.

Saya inget lagi sampe suatu malem, saya kebangun karna denger suara2 bergerak2 di keresek di kamar saya. Saya ga berani. Saya tersadarkan diri dan sampe saatnya jam saat teduh. Saya saat teduh sambil was2 melihat2 ke arah keresek itu. Saya berdoa di sate saya itu, "supaya ga ada lagi kecoa di kamar saya dan diberi keberanian sama kecoa", dan juga berani buat saya matiin kecoa yang saya kira ada di keresek itu.

Selese dari sate, akhirnya saya memberanikan diri melihat/membongkar keresek itu. Tapi yang aneh ga ada kecoak itu. Padahal semaleman saya ga bisa tidur karena bunyi2 itu. Dalam hati saya "apa udah ilang gitu?".

Nah, di malam sebelum saya berdoa gitu, saya pengen beli baygon semprot. Jadi kalo ada kejadian kek gitu, saya bisa semprot tuh kecoa. Minimal dapat memperlambat geraknya dan buat dia puyeng trus gampang dimatiin. Nah setelah kejadian pagi di mana saya ga bisa nemuin kecoa itu, jam 8an gitu kan saya mau ke indomart.

Pas di indomart, saya teringat baygon. Niat hati mau beli karena semalem juga udah pengen punya. Tapi pas di indomart saya kek diingetin lagi. Intinya kek gini:
"ngapain punya baygon? baygon kan antisipasi buat kalo ada kecoa. Tapi kan tadi pagi kamu udah berdoa supaya ga ada kecoa lagi masuk kamar kamu? jadi ya berarti ga akan ada kecoa. Jadi ngapain beli baygon?"

Sadar ga sih terkadang kita gitu? Berdoa untuk suatu hal, tapi menyediakan jawaban sendiri untuk doa itu. Akhirnya saya ga jadilah beli baygon itu. Saya cuma bilang di dalam hati saya "Oke Tuhan, aku ga beli baygon, tapi kalo sampe ada kecoa di kamar aku berarti aku nanti beli baygon".

Seingat saya, sampai saya tinggal di kamar itu ga ada kecoa lagi deh. Nah bulan Desember itu saya kan pindah kamar ke kamar di sebelah saya yang semula. Waktu saya nempatin kamar saya yang sekarang juga saya udah berdoa ke Tuhan untuk jagain kamar saya dari kecoa2 itu.

Sampe beberapa hari yang lalu saya yakin saya liat kecoa. Saya takut, teriak, dan langsung keluar kamar. Saya udah minta baygon ke temen saya dan mau bantuin matiin tuh kecoa juga. Tapi entah mengapa kecoa itu hilang dan tak muncul.

HINGGA TIBALAH AKHIRNYA DI PAGI INI...

Saya tadi tidur cepet. Jam 12 an kebangun tapi tidur lagi. Terus saya bener2 kebangun liat ada kecoa yang udah kebalik sih di deket colokan listrik. Saya pengennya tidur lagi sebenernya, tapi entah mengapa saya akhirnya bangun juga.

Saya sempet bilang gini dalam hati "Tuhan kenapa ada kecoa? Kenapa Tuhan biarin kecoa itu masuk? Aku kan udah berdoa dan udah ga beli baygon sampe sekarang?"

Tapi ga tau kenapa, hati saya langsung bilang gini "Baru aja sekali Tuhan seolah2 ingkar janji, kamu udah protes. Coba udah berapa kali kamu ingkar janji sama Tuhan tapi Tuhan tetep setia sama kamu?"

Saya pun teringat dengan janji-janji saya sama Tuhan, yang bahkan saya ingkari tepat/ga berapa lama setelah saya buat janji padahal. Misal janji sama Tuhan mau ngerjain TA abis sate pas sate, tapi eh abis sate malah lanjut tidur. Dan janji palsu saya lainnya ke Tuhan. Banyak janji yang saya ingkari. Tapi Dia tetep sabar sabar dan sabar. Huaaaa. Makasi Tuhan.

Nah apakah Tuhan ingkar janji dengan ada kecoa di kamar saya?
Saya mikirnya sih gini:
1. Tuhan mau disangka seolah2 mengingkari janji, supaya saya mau bangun pagi ini. Karena kalo saya ga liat kecoa kebalik itu mungkin saya ogah bangun dan tidur sampe pagi dan ga ngerjain tugas akhir saya. Keren banget Tuhan, mau disalahpahami asal beri yang terbaik untuk anakNya. Puji Tuhan saya udah ga menyalahpahami. Saya bersyukur Tuhan ingetin saya dengan kecoa yang kebalik. Jadi saya ga terlalu gimana. FYI, saat saya nulis ini kecoa itu masih ada di kamar kebalik, dan saya beberapa kali ngecek dia.

2. Hey, saya juga kan berdoa supaya diberi keberanian ma kecoa? Saya juga kadang mikir, salah ga sih berdoa kek supaya gada kecoa di kamar saya? Tapi kan apa yang kita imani, itulah yang terjadi. Sekarang sih kondisi *dia* terbalik jadi Puji Tuhan. Kalo kecoanya ga terbalik gimana? Saya takut saya belum bisa merespon dengan benar. Apa Tuhan mau saya menghadapi kecoa. Ya memang terkadang Tuhan ga ijinin sesuatu terjadi, tapi di sisi lain Tuhan ijinin terjadi supaya kita bisa menghadapinya dan menang dari itu.

Apa saya udah berani kecoa? hmmm ga yakinn,,,kalo saya berdoa, saya tetep bilang, "Tuhan tolong lepaskan aku dari kecoa. Lalukanlah cawan ini. Jangan sampe aku ngadepin kecoa. Aku masih ga mau Tuhan. Tuhan...

Oke segitu aja. Semoga memberkati. Gbu muah muah =D