Minggu, 24 Februari 2013

7x 70x

Haiii masbrow and mbaksistt...hahay...sudah lama daku tak menulis blog. Maklum sedang hectic. Sekarang juga masih sih, tapi udah ga tahan pengen nulis dulu,,*kek apa aja*

Oke..tulisan kali ini bertemakan 7x 70x yang mana adalah tema SR hari ini. Ada beberapa yang ingin aku tulis mengenai hal-hal yang kudapatkan hari ini. These are them.

Pertama : "Lukamu adalah luka Tuhan juga, karena Dia Bapa yang baik." -Mas Risen-

Kira2 itulah kalimat yang diucapkan oleh WL(worship leader) saat doa tadi pas SR. Buat aku kalimat itu ngena banget. Ga tau kenapa, Roh Kudus kek ngingetin gitu. Kalo apa yang menjadi kesedihanku, itu juga menyedihkan hatiNya. Kalo hatiku terluka, Dia pun ikut terluka. WOW, keren banget sih Tuhan!!!!
Dia benar-benar Allah yang peduli, bahkan Dia ikut turut merasakan. Dia yang paling mengerti. Dia Bapa yang baik.

Apa yang menjadi kesedihan saya, dan segala sesuatu yang saya rasakan alami hari-hari ini, itu yang Dia rasakan juga. Saya tidak sendiri. Ada pribadi yang benar2 mengerti. Betapa berharganya saya, sampai saat saya sedih, Dia ikut sedih.
Dia yang menghapus air mata saya. Dia ada menemani saya saat saya begadang. Dia membangunkan saya kalo ketiduran. Dia menolong saya. Dia menghibur saya.

Kawan, apakah kamu sedang bersedih sekarang? apa kamu sedang banyak masalah?
Kawan, tahukah kamu kalo Tuhan pun merasakan apa yang kamu rasakan?
Kawan, tahukah kamu kalo Tuhan ga ingin kamu bersedih?
Dia bukan Allah yang menahan2 kebaikan. Dia justru ingin memberinya berlimpah-limpah dalam hidupmu. Dia peduli hidupmu. Dia ada untukmu. Dia mengasihimu. SANGAT!!!.

Kedua : 7x 70x!

Konsep 7x 70x berbicara tentang hal pengampunan ke sesama. Tapi, waktu tadi dibahas, saya teringat tentang rhema yang dari Tuhan mengenai 7x 70x ini.
Jadi begini, waktu itu pada saat saya masih belum bener2 serius/niat/rajin ngerjain TA saya keseringan tidur. Saya pada dasarnya memang orang yang tidur cepat, tapi bangun pagi. Nah di masa itu, saya malah sering bangun siang. Padahal saya tau harusnya saya tidur lebih malam dan bangun lebih pagi di masa itu.
Saya sering merasa bersalah saat bangun tidur. Saya sering banget minta ampun sama Tuhan karena banyak tidur. Saya berusaha *atau mungkin belum terlalu berusaha* untuk bangun tapi yah begitulah. Hingga sampai saat di doa sate saya setiap pagi cuma berisi minta ampun sama Tuhan karena tidur. Saya merasa terintimidasi. Pernah suatu kali akhirnya saya berhasil bangun pagi. Saya saat teduh dan bilang minta ampun kalo suka tidur sampai hari sebelumnya, saya berdoa supaya hari itu saya menjadi fokus dan efektif mengerjakan TA saya. Tapi kamu tau apa yang terjadi? Setelah saya menutup doa sate saya, saya kembali tidur. What? Baru aja minta ampun, tapi langsung saya lakuin lagi seketika itu juga. Itulah saya.

Saya merasa semakin bersalah sama Tuhan. Saya merasa nakal karena ga manfaatin waktu dengan baik. Saya frustasi. Setiap doa saya cuma berisi minta ampun. Dan semenjak saat itu saya malah semakin merasa menjauh dari Tuhan. Saya merasa ga layak. Saya menyerah, sampai berkata "Ya udahlah Tuhan, mungkin saya mah emang gini". Saya merasa kalo Tuhan udah ga mengampuni saya. Ya iyalah secara masa baru minta maaf, langsung saya gitu lagi. Saya takut Tuhan marah sama saya. Saya merasa saya ga layak diampuni.

Sampai saat saya datang lagi sama Tuhan. Saya menyerah di hadapanNya. Saya bilang sama Tuhan, "Tuhan aku udah sering banget minta maaf, dan sering banget aku melakukan hal yang sama bahkan setelah baru saja minta maaf. Gimana nih Tuhan? Tuhan ampuni aku ga?"

Dan Tuhan jawab tentang 7x 70x itu. Seperti Tuhan suruh kita mengampuni orang yang bersalah sama kita 7x 70x (tidak terbatas) meskipun orang itu melakukan kesalahan yang sama dan berkali-kali ke kita, kita harus tetep ngampunin. Begitu juga dengan Tuhan. Dia tetep mengampuni kita meskipun kita sudah berkali-kali minta ampun bahkan untuk hal yang sama. Dia adalah kasih yang sempurna. Anugrah pengampunanNya selalu ada. Dia tidak mengingat2 lagi kesalahan kita. Dari situlah saya dimerdekakan. Saya tau Tuhan ampuni saya dan saya terus belajar untuk memanfaatkan waktu sebaik2nya. Hubungan dengan Tuhan pun dipulihkan.


Ketiga : Mengampuni bukan dengan konsep dunia, tetapi mengampuni dengan konsep Tuhan.

Bayangkan jika kamu disakiti seseorang dan Tuhan suruh kamu ampuni dia!! Bagaimana rasanya?? Rasanya seperti TIDAK FAIR. Banyak orang yang disakiti merasa 'rugi' jika mengampuni.
 "dia kan udah nyakitin saya, dia kan udah kecewain saya, bapa saya kan udah ninggalin saya, mama saya kan ga ngurusin saya, temen saya kan udah mengkhianati saya, dia kan udah nyinggung saya,
........kan udah.............saya *isi sendiri*"
Dan bagaimana kalo kamu disuruh ngampunin mereka dengan cuma2? Apalagi kalo kamu sebenernya udah baik sama mereka. Rasanya ga fair???

Ya tentunya rasanya ga fair saat kita menggunakan konsep yang dari dunia. Tapi itu akan menjadi sangat fair saat kita menggunakan konsep Tuhan.

Kawan, Tuhan udah mengampuni kita melalui Yesus Kristus yang mati di kayu salib. Dia mengampuni segala dosa-dosa kita. Dia memberinya dengan cuma-cuma saat kita percaya kepadaNya. Dia mengampuni walau kita masih berdosa, Dia tetap mengampuni walau terkadang kita sering jatuh dalam dosa. Tuhan Yesus ga bilang "Ga fair dong kalo yang berbuat salah itu manusia, tapi yang mati buat mengganti dosa-dosa mereka itu Aku?" But thanks God, Tuhan yang penuh kasih mengampuni kita dengan cuma-cuma.

Saat kita mengerti konsep Allah, bahwa kita diampuni Tuhan dengan kasih karuniaNya, maka secara otomatis sudah seharusnya kita mengampuni orang lain dengan cuma-cuma. Itulah FAIRNESSnya. Saya sudah diampuni secara cuma-cuma, maka saya pun harus mengampuni orang yang bersalah pada saya dengan cuma-cuma. 


Keempat : Serba serbi 

  • Kunci mengampuni adalah memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, memiliki keterbukaan, dan doa.
  •  Mengampuni dan melupakan adalah satu paket. Kalo kamu hanya melupakan kesalahan seseorang, sebenarnya kamu belum mencabutnya sampai akar, baru sebagian saja, baru setengahnya. Cabut sampai akar!
  • Ga bisa mengampuni beda dengan ga mau mengampuni!! Saat kamu mau, Tuhan yang akan memampukanmu mengampuni!!
  • Apakah sudah benar2 mengampuni?? Pola pikir kita tentang orang itu akan berubah, ga negatif lagi.
  • Setelah berdoa mengampuni? Bangun hubungan dengan orang itu! 
  • Jadilah penurut2 Kristus, semakin serupa denganNya. Pola pikir kita harus seperti pikiran Kristus. Pakai konsep Allah.
  • Harus bertumbuh dalam kasih!!! Bukan hanya bertumbuh dalam pelayanan.
  • Hal mengampuni bukanlah roh agamawi. Tidak ada aturan khusus, kalo kita mengampuni seseorang yang menyakiti itu kita harus temui dia atau tidak?? Dengar suara Tuhan! Kalo Tuhan suruh kita pergi ke orang itu dan bilang kalo kita mengampuni dia *bahkan mungkin orang itu ga sadar kalo dia udah nyakitin kita* ya berarti pergi. Kalo engga, misal cukup kita melepaskan pengampunan saat berdoa di kamar aja dan ga perlu ngadep dia, ya it's okay. Perlu dengar suara Tuhan, di sinilah pentingnya memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan.
  • Level mengampuni di dalam Tuhan itu lebih tinggi. Kalo biasanya, kita yang bersalah kita yang pergi minta maaf. Tapi kalo dalam Tuhan saat kita tau ada orang yang merasa ga enak sama kita meskipun kita ga ngapa2in dia, Tuhan mau kita juga yang berinisiatif datengin dia. Dalam mengampuni itu ada inisiatif!
Tadi juga banyak dibahas tentang per-TH-an sih. Tapi ya sudahlah saya mau bahas tentang mengampuninya saja. Dulu saya udah bikin tulisan ttg mengampuni : 
http://nella-riskiana.blogspot.com/2013/01/hal-mengampuni-rp-3-triliun-vs-rp-5-juta.html

Tapi kalo tadi sih dibilangnya berarti 1,5 triliun vs 2,5 juta. hahay.

Oke deh sekian dulu. Mau T-A.H dulu!! Syalalallalaa =D

0 komentar:

Posting Komentar