Jumat, 05 Juli 2013

Kasih Karunia Sejati (1)

Ringkasan, diambil dari Buku Kekristenan Sejati karya Paul G. Caram Bab 4 "Kasih Karunia Sejati"

"...., aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah....." (1 Petrus 5 : 12)
Petrus menekankan tentang kasih karunia yang sejati. Hal ini menyiratkan bahwa ada tema tentang kasih karunia yang palsu yang dikhotbahkan di Gereja, hingga saat ini. Yudas 1:4 "....yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka.......". Sebaliknya, kasih karunia yang sejati mengajarkan kita untuk menolak kefasikan dan hawa nafsu duniawi (Titus 2: 11-12).

Kasih karunia itu tidak berarti membolehkan segala sesuatu!
Dengan diberikannya kasih karunia, itu tidak berarti dosa diperbolehkan atau dimaklumi. Kasih karunia itu tidak berarti Allah memalingkan wajahNya dan berpura-pura tidak melihat dosa kta, atau karena mengetahui kelemahan moral kita Ia akan memaklumi ketidaktaatan kita. Kasih karunia tidak pernah menghilangkan tanggung jawab kita untuk memelihara perintah-perintah Allah, sebaliknya memampukan kita untuk menaati semua itu.
Gereja harus menyadari bahwa Allah memang mengampuni dosa-dosa kita dengan darah Yesus, tetapi Ia tidak menganggap enteng dosa-dosa kita. Sebaliknya, Ia menawarkan kasih karunia sehingga kita dapat dibebaskan dari cengkraman dosa sehingga kita bisa melakukan kehendak Allah. Di mana dosa berlimpah. di situ kasih karunia dapat tersedia lebih berlimpah Roma 5:20b).

Kasih karunia mempunyai dua arti khusus :
a. Anugerah yang tidak layak kita terima. Anugerah adalah kemurahan dan kebaikanNya terhadap kita.
b. Kasih karunia adalah kemampuan dan kekautan ilahi. Kasih karunia adalah suatu kuasa yang mengubah, memampukan, dan memberi kekuatan.


  • Kasih karunia adalah satu-satunya hal yang mengubah kita (1 Korintus 15 :9-10)
  • Kasih karunia diberikan kepada mereka yang membutuhkannya (Ibrani 4: 16)
  • Kasih karunia hanya diberikan kepada orang yang rendah hati (Yak 4: 6; 1 Petrus 5: 5-6; Amsal 3 : 34)
  • Kasih karunia yang berlimpah-limpah akan membuat kita berkuasa dalam kehidupan (Roma 5 : 17)
  • Untuk menjadi sempurna dibutuhkan kasih karunia yang lebih banyak lagi (Ibrani 6 : 1-3)

0 komentar:

Posting Komentar